KOMPAS.com - Perbedaan siang dan malam membantu kehidupan berkembang di planet Bumi.
Namun, planet-planet di luar angkasa yang disinyalir mampu mendukung kehidupan, mungkin tidak memiliki batasan gelap dan terang secara jelas.
Dilansir dari BBC, Minggu (13/10/2024), penelitian menunjukkan banyak planet yang dapat mengembangkan kehidupan, ternyata tidak memiliki siklus siang-malam.
Galaksi Bimasakti atau Milky Way memiliki antara 100 miliar hingga 400 miliar bintang, salah satunya Matahari, bintang yang diorbit oleh Bumi.
Tujuh puluh persen di antaranya adalah bintang katai merah kecil dan dingin, yang juga dikenal sebagai bintang katai-M atau M-dwarfs.
Baca juga: Temuan Batu Biru Berserak di Mars, Timbulkan Pertanyaan Bagaimana Masa Lalu Planet Merah
Planet di zona layak huni
Survei eksoplanet (planet yang mengorbit bintang selain Matahari) pada 2013 memperkirakan, 41 persen bintang katai-M memiliki planet yang mengorbit di zona Goldilocks.
Zona ini merujuk pada jarak di mana planet tersebut memiliki suhu yang tepat untuk mendukung keberadaan air likuid atau dalam bentuk cair.
Planet-planet tersebut hanya berpotensi menampung air dalam bentuk cair dan manusia belum mengetahui apakah mereka benar-benar memiliki air, apalagi kehidupan.
Meski demikian, hal itu menandakan ada sekitar 28,7 miliar planet di zona Goldilocks bintang katai-M saja, belum memperhitungkan jenis bintang lain.
Planet berbatu yang mengorbit pada zona layak huni bintang katai-M disebut sebagai M-Earth atau Bumi-M.
Bumi-M berbeda dari Bumi dalam beberapa hal mendasar, salah satunya dikarenakan bintang katai-M jauh lebih dingin daripada Matahari.
0 komentar:
Posting Komentar